Selasa, 12 Agustus 2008

Transportasi Berkelanjutan

Kegiatan manusia seiring dengan kebutuhan dasar manusia dengan manusia lainnya atau system kebutuhan lainnya seperti alat perhubungan yang disebut dengan alat transportasi. Dengan adanya alat transportasi, maka pergerakan lalu lintas menjadi lebih cepat, aman, nyaman dan terintegrasi. Sarana transportasi (alat angkut) berkembang mengikuti fenomena yang timbul akibat penggalian sumberdaya seperti penemuan teknologi baru, perkembangan struktur masyarakat, dan peningkatan pertumbuhan.

Pertumbuhan di sektor ekonomi memberi dampak terutama dirasakan di kawasan perkotaan, dengan terlihat makin menguatnya konsentrasi penduduk di kota-kota besar dan metropolitan. Dewasa ini tingkat pertumbuhan penduduk perkotaan telah mencapai + 4% per tahun, lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata nasional yang hanya mencapai + 1,8%. Sampai akhir 1995 diperkirakan 45% dari total penduduk nasional tinggal di wilayah perkotaan atau 90 juta dari 200 juta penduduk, dimana 60,5% dari penduduk perkotaan tersebut tinggal di kota-kota besar, metropolitan dan megapolitan. Dengan gejala seperti dapat diperkirakan pada tahun 2018 penduduk perkotaan akan mencapai 52% atau sekitar 140 juta jiwa penduduk perkotaan dari sekitar 270 juta jiwa penduduk Indonesia ( Asdep Urusan Pengendalian Pencemaran Emisi Sumber Bergerak, KLH RI, 2008).

Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini telah meningkatkan peranan sektor transportasi dalam menunjang pencapaian sasaran pembangunan dan hasil-hasilnya. Fungsi sektor transportasi akan merangsang peningkatan pembangunan ekonomi karena antara fungsi sector transportasi dan pembangunan ekonomi mempunyai hubungan kausal (timbal balik).

Upaya penelitian model kendaraan yang berkelanjutan terus dilakukan, minimal kendaraan yang berbahan karbon sekarang dapat terus dikontrol kenormalan mesinnya, sehingga kandungan Gas COx dari hasil pembakaran yang terjadi dapat dikurangi seminimal mungkin dapat

1 komentar:

  1. aku setuju dengan masalah controling terhadap gas karbon, apalagi seperti di Jakarta yang banyak sekali kendaraan umumnya, dan biasanya semuanya jauh dari layak kalau dilhat dari segi pembuangan gas karbon ke udara, sangat tidak layak. Mudah-mudahan kedepan kota-kota di Indonesia pencemaran yg disebabkan oleh kendaraan dapat semakin berkurang. Salam Kenal ... Please Visit my Blog at http://satria11.blogspot.com

    BalasHapus

adbrite