Maafkan segala dosa-dosaku, sengaja atau tidak disengaja
Minggu, 31 Agustus 2008
Selasa, 12 Agustus 2008
Transportasi Berkelanjutan
Kegiatan manusia seiring dengan kebutuhan dasar manusia dengan manusia lainnya atau system kebutuhan lainnya seperti alat perhubungan yang disebut dengan alat transportasi. Dengan adanya alat transportasi, maka pergerakan lalu lintas menjadi lebih cepat, aman, nyaman dan terintegrasi. Sarana transportasi (alat angkut) berkembang mengikuti fenomena yang timbul akibat penggalian sumberdaya seperti penemuan teknologi baru, perkembangan struktur masyarakat, dan peningkatan pertumbuhan.
Pertumbuhan di sektor ekonomi memberi dampak terutama dirasakan di kawasan perkotaan, dengan terlihat makin menguatnya konsentrasi penduduk di kota-kota besar dan metropolitan. Dewasa ini tingkat pertumbuhan penduduk perkotaan telah mencapai + 4% per tahun, lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata nasional yang hanya mencapai + 1,8%. Sampai akhir 1995 diperkirakan 45% dari total penduduk nasional tinggal di wilayah perkotaan atau 90 juta dari 200 juta penduduk, dimana 60,5% dari penduduk perkotaan tersebut tinggal di kota-kota besar, metropolitan dan megapolitan. Dengan gejala seperti dapat diperkirakan pada tahun 2018 penduduk perkotaan akan mencapai 52% atau sekitar 140 juta jiwa penduduk perkotaan dari sekitar 270 juta jiwa penduduk Indonesia ( Asdep Urusan Pengendalian Pencemaran Emisi Sumber Bergerak, KLH RI, 2008).
Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini telah meningkatkan peranan sektor transportasi dalam menunjang pencapaian sasaran pembangunan dan hasil-hasilnya. Fungsi sektor transportasi akan merangsang peningkatan pembangunan ekonomi karena antara fungsi sector transportasi dan pembangunan ekonomi mempunyai hubungan kausal (timbal balik).
Upaya penelitian model kendaraan yang berkelanjutan terus dilakukan, minimal kendaraan yang berbahan karbon sekarang dapat terus dikontrol kenormalan mesinnya, sehingga kandungan Gas COx dari hasil pembakaran yang terjadi dapat dikurangi seminimal mungkin dapat
Fungsi tanaman/Pohon
Apakah benar dengan menanam pohon iklim dapat diselamatkan??? begitu pertanyaan sederhana yang pernah diutarakan abang becak langganan anakku beberapa bulan lalu waktu diadakan konfrensi tentang global warming di Bali. Barangkali abang becak mendengar berita di TV tentang acara itu. Emang sich abang becak langganan anakku ini orangnya lumayan up to date soal berita yang lagi marak di TV.
Dengan bahasa sederhana saya menjelaskan ke abang becak itu bahwa kenapa pohon berhubungan dengan iklim. Yang paling umum/biasa kita rasakan adalah saat matahari bersinar terik yang tentunya akan menimbulkan suhu yang cukup panas. Nah orang-orang yang berada di luar bangunan tentunya akan merasa terganggu dengan keadaan ini. Untuk mendapatkan suasana nyaman maka tentunya yang di cari adalah pohon yang rindang untuk digunakan sebagai tempat berteduh. inilah contoh sederhana bahwa dengan pohon iklim dapat diselamatkan, khususnya untuk perbaikan iklim mikro.
Selain untuk perbaikan iklim mikro diatas, dengan keberadaan tanaman hijau fungsi lain yang dapat diperoleh adalah perbaikan kualitas udara. beberapa tanaman memiliki kemampuan untuk membersihkan udara sekitarnya, baik melalui mekanisme fisiologis ataupun aktifitas morfologis tanaman tersebut. Secara sederhana diketahui bahwa tanaman mampu melakukan aktifitas fotosintestis yang memanfaatkan gas CO2.
CO2 + H2O -----> C6H12O6 + O2 + Energi
Semakin banyak CO2 yang tertangkap maka CO akan semakin sedikit jumlahnya di atmosfer (2CO + O2 ----> CO2+ O2). sebagaimana diketahui bahwa CO merupakan kelompok GRK (Gas Rumah Kaca)
Selain dua fungsi di atas masih ada beberapa fungsi pohon :
- Penyerapan air , untuk mencegah banjir
- Penyimpanan air, untuk cadangan air sehingga tidak kekeringan di musim kemarau
- Pengikat tanah sehingga Erosi tidak terjadi
- Secara estetika, tanaman/pohon dapat memperindah bentang alam
- Sumber pangan
- Penangkap energi yang dipancarkan sinar matahari yang nantinya akan berubah menjadi energi dalam berbagai bentuk. Pohon dapat berubah menjadi fosil yang merupakan bahan baku bahan bakar.
- Sumber berbagai plasmanutfah
Dari beberapa fungsi pohon di atas harusnya dapat diketahui dan diimplementasikan untuk selalu memelihara, mempertahankan pohon-pohon yang sudah ada dan terus digalakkan kegiatan menanam pohon jangan asal slogan saja.
Tapi kenyataannya sekarang, penebangan pohon, pembalakan hutan terus merajalela. Ilegal logging terjadi hampir di seluruh belahan nusantara ini. Dan yang sangat dilematis bahwa yang melakukan praktek pembalakan liar adalah para pengusaha kelas kakap yang pasti mengetahui fungsi pohon seperti yang dijelaskan diatas.
Penyelamatan iklim mulai dari rumah tangga (BC Blog Competition – CS)
Issu tentang iklim sekarang ini sedang marak dibicarakan, bahkan anak saya (pipit) yang masih play group sudah bisa ngoceh tentang perubahan iklim dan mampu berkomentar untuk melarang ayahnya bakar sampah karena bisa jadi penyebab panas bumi. "Ayah campanya dikubul aja bica buat bunganya bunda, kalo' dibakal bica bikin panas kalau malam" begitu celotehnya yang masih rada cadel dengan huruf "r" diganti "l". prosesnya kenapa bakar sampah bisa bikin panas bumi tentunya si pipit belum paham. tapi disekolahnya dia sudah diajarin untuk mengelolah sampah secara sederhana. Memisahkan sampah basah dan kering, bahan plastik dan daun-daunan.
Berpikir untuk melakukan penyelamatan iklim tidaklah terlalu rumit. Mulai dari yang sederhana dalam aktifitas rumah tangga kita. Misalnya dalam pengelolaan sampah rumah tangga dengan benar dapat memberikan kontribusi terhadap penyelamatan lingkungan. Dapat dibayangkan kalau seluruh Rumah tangga dipermukaan bumi mampu mengelolah sampah dengan benar maka sumbangan polutan seperti CO (karbononoksida), SOx (Sulfur Oksida) yang berasal dari aktifitas domestik dapat dikurangi. Gas CO, SOx merupakan kelompok Gas Rumah Kaca (GRK) yang menyelubungi atmosfer sehingga radiasi bumi tertahan dipermukaan bumi yang menyebabkan suhu bumi meningkat.
Bahan Bakar karbon Perusak Lapisan Ozon
Ketergantungan masyarakat terhadap bahan bakar fosil sebagai sumber utama energi menimbulkan dampak yang luar biasa terhadap kualitas lingkungan yang semakin buruk. Bahan bakar fosil merupakan penyumbang polutan udara yang terbesar. Bahan bakar ini digunakan hampir diseluruh sektor kehidupan. Mulai dari aktifitas industri, transfortasi, sampai pada aktifitas domestik (aktifitas rumah tangga). Bahan bakar fosil yang digunakan dalam berbagai aktifitas di atas menyebabkan timbulnya gas-gas yang sangat potensial menyebabkan kerusakan lapisan ozon yang biasa dikenal sebagai gas rumah kaca (GRK). lapisan ozon ini adalah gas dengan rumus kimia O3 yang berfungsi sebagai filter radiasi sinar matahari. dengan keberadaan GRK ini dapat menarik atom O gas ozon sehingga gas ini menjadi tidak stabil sehingga ozon tidak berfungsi lagi sebagai penyaring radiasi sinar matahari. Selain itu GRK yang terkumpul pada lapisan atmosfer membentuk selubung yang menghalangi radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh bumi ke atmosfer.
akibatnya akan terjadi kenaikan suhu permukaan bumi yang menimbulkan pengaruh yang cukup signifikan terhadap perubahan iklim atau terjadinya iklim yang tidak menentu. hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap berbagai aktifitas masyarakat, khususnya masyarakat petani dan nelayan.
Aktiftas petani yang umumnya masih konvensional dalam artian masih tergantung pada musim tentunya akan mengalami penurunan produktifitas. waktu tanam yang kacau, belum lagi timbulnya berbagai macam penyakit yang tentunya akan menambah buruk atau mengacaukan sistem kehidupan masyarakat petani tradisional.
Perubahan iklim yang tidak menentu juga sangat mempengaruhi aktifitas nelayan. Perubahan pergerakan angin sebagai akibat adanya perubahan tekanan udara yang sangat drastis sangat mengganggu aktifitas nelayan di laut. Belum lagi adanya pergerakan air /arus air dengan gelombang yang cukup mengancam keselamatan jiwa nelayan.
Kenaikan suhu bumi menyebabkan mencairnya es di kutub utara dan selatan. pergerakan lelehan es ini dengan suhu yang cukup ekstrim/rendah juga menyebabkan terjadinya perubahan tekanan air dan akan berpengaruh terhadap arus air dan tentunya ekosistem laut.
biota laut perlu eradaftasi dengan kondisi ini dan individu yang tidak mampu beradaftasi tentunya lama kelamaan akan punah dan akan mempengaruhi keragaman hayati.
Begitu juga halnya di daratan, perubahan iklim ini tentunya akan menimbulkan dampak terhadap keberlangsungan hidup tanaman dan mikroorganisme lainnya. dan yang lebih berbahaya lagi bukan tidak mungkin akan timbul berbagai penyakit sebagai akibat dari "pemberotakan" mikrorganisme yang sebelumnya bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Sumber Obat dari Alam
Alam merupakan laboratorium sekaligus apotek terbesar di jagat ini. nenek moyang bangsa kita bahkan sudah memanfaatkannya sejak zaman dahulu kala dengan berbagai cara : dijadikan jamu minum, obat gosok, obat kumur, obat rendam dan sebagainya. beberapa tanaman herba lokal berkhasiat obat yang termasuk dalam daftar tanaman obat. diantara tanaman itu adalah:
- Jahe Merah (zingiber officinale Roxb) : antiaging
- Pegangan (Centella asiatica): menurunkan tekanan darah dan antiselulit yang ampuh
- Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa): obat eksim, alergi seperti biduran, bersin-bersin dan sesak napas, obat disentri, anti HIV, antitumor, anti keracunan dan mencegah batuk
- Sambiloto (Andrographis paniculata): meningkatkan pertahanan tubuh terhadap bakteri
- Buah Makassar (Brucea javanica) : antipiretik, analgesik dan hemostatik
Eco Home
* Penggunaan tanaman, berfungsi untuk memperindah tempat tinggal, mengatur iklim mikro, apotek hidup dan arboretum
- Memanfaatkan ruang yang tidak dibanguni dengan menanam tanaman hijau.
- kalau tidak ada sisa lahan, tanaman pot dapat menjadi alternatif pilihan
* Mengelolah limbah dari aktifitas rumah tangga
- limbah organik, yang biasanya berasal dari sisa aktifitas dapur atau daun/ranting tanaman dapat diolah menjadi pupuk melalui proses pengomposan. septik tank yang merupakan gudang bahan organik dapat dirancang untuk menghasilkan biogas yang dapat dipakai untuk memenuhi bahan bakar skala rumah tangga.
- limbah anorganik, berupa plastik, botol kaca dapat di daur ulang untuk pemakaian kembali atau dibuat bubur plastik/bubur kaca untuk diolah kembali menjadi produk baru